Jumat, 16 Februari 2018

Vena

Vena : Pengertian, Struktur, Lapisan, Fungsi, Jenis

A. PENGERTIAN VENA (PEMBULUH BALIK)
Vena (Pembuluh Balik) adalah salah satu jenis pembuluh darah berotot yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Fungsi utamanya adalah mengantarkan karbondioksida dan sisa metabolisme ke jantung. Vena mempunyai dinding yang tipis dan tidak elastis. Pembuluh vena mempunyai katup di sepanjang tubuhnya, katup ini berfungsi agar aliran darah tetap mengalir satu arah langsung menuju jantung. Letak vena lebih dekat ke permukaan luar tubuh, dan warnanya terlihat kebiru-biruan. Vena dalam tubuh manusia mempunyai ukuran yang bervariasi. Karena mempunyai peran penting dalam tubuh, maka kerusakan vena akan berakibat buruk bagi suatu organisme. Vena memiliki fungsi bertolak belakang dengan pembuluh nadi atau yang biasa kita sebut Arteri.
Pengertian Vena, Struktur Vena, Fungsi Vena, Jenis Vena
VENA
B. FUNGSI VENA (PEMBULUH BALIK)
  • Membawa darah kotor dari seluruh tubuh ke jantung.
  • Membantu mengeluarkan karbondioksida dan sisa metabolisme dari tubuh.
  • Membantu pengedaran oksigen dan nutrisi dari paru-paru ke jantung.
  • Menjaga keseimbangan komponen-komponen penting dalam darah seperti protein, zat kimi, faktor kekebalan tubuh dan sel.

C. STRUKTUR VENA (PEMBULUH BALIK)
Struktur dasar dari semua jenis vena merupakan dindingnya yang terdiri dari 3 lapisan.
1. Tunika Intima (Lapisan Dalam)
Tunika intima merupakan lapisan yang disusun oleh sel epitel skuamos dan dikelilingi oleh jaringan ikat dengan serat elastin.
2. Tunika Media (Lapisan Tengah)
Tunika media disusun oleh sel otot polos yang terorientasi melingkar. Tunika media pada vena tidak terlalu tebal seperti pada arteri. Fungsi dari otot ini adalah untuk melebarkan (dilatasi) dan mengecilkan (kontraksi) diameter arteri sesuai dengan kebutuhan tubuh. Fungsi dari tunika media ini dapat juga mempengaruhi tekanan darah seseorang.
3. Tunika Adventisia (Lapisan Terluar)
Tunika Adventisia adalah bagian terluar dari pembuluh balik (vena) yang menempel pada jaringan sekitar pembuluh darah. Tunika Adventisia disusun oleh jaringan ikat kolagen dan elastin.
4. Katup Vena
Vena memiliki katup di sepanjang pembuluh darahnya. Fungsi katup ini adalah membuat darah mengalir satu arah menuju jantung dan tidak berbalik arah. Aliran darah pada vena lebih lambat dan lebih lemah dibandingkan dengan arteri, selain itu pergerakan darah vena juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bisa saja membuat darah mengalir ke arah sebaliknya, nah disinlah katup seminular vena memegang peranan penting dalam menjalankan fungsinya.
Anastomosis Arteriovenosa
Anastomosis arteriovenosa merupakan hubungan langsung antara pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Anastomosis ini tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi pada daerah tertentu, misalnya pada jari, kuku, dan telinga. Anastomosisi Arteriovenosa dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Selain berfungsi dalam sistem sirkulasi, mereka juga membantu sebagai termoregulator (pengatur suhu tubuh).
Pengertian Vena, Struktur Vena, Fungsi Vena, Jenis Vena
VENA
D. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS VENA (PEMBULUH BALIK)
Tubuh manusia memiliki beberapa jenis vena berdasarkan klasifikasinya masing – masing, yaitu :
1. Berdasarkan Organ dan Komposisi Darahnya
a. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah dari paru-paru ke jantung (atrium kiri jantung). Vena pulmonalis berbeda dengan vena lainnya, darah yang dibawa vena ini berisi oksigen dan nutrisi.

b. Vena Sistemik
Vena sistemik merupakan vena yang membawa darah berisi oksigen dan sisa metabolisme dari seluruh tubuh ke jantung setelah terjadinya pertukuran nutrisi dengan gas.
2. Berdasarkan Ukuran Diameternya
a. Vena cava
Vena cava merupakan vena terbesar dalam tubuh manusia dengan diameter antara 15 – 17 mm. Vena cava bertugas membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung (bagian atrium kanan). Ada dua jenis vena cava, yaitu vena cava superior (atas) dan vena cava inferior (bawah).
b. Venula
Venula adalah vena sejati kecil yang ukurannya sekitar 0,07 – 0,5 mm.
c. Kapiler
Kapiler bukanlah pembuluh vena sejati melainkan gabungan dari arteriol dan venula (cabang vena). Kapiler mempunyai diameter sekitar 5 – 10 mikrometer. Kapiler merupakan tempat terjadinya pertukaran air, oksigen, karbondioksida, nutrisi, zat kimia, dan bahan yang tidak diperlukan antara darah dengan jaringan disekitarnya. 
3. Berdasarkan Letaknya
a. Vena Cutanea
Vena yang terletak di bawah permukaan kulit (dekat dengan permukaan), biasanya vena ini merupakan vena yang ditusuk saat seseorang di infus.
b. Vena Dalam (Deep Vein)
Vena dalam adalah vena yang terletak lebih dalam dan tidak terlihat dari luar, vena ini biasanya letaknya berdekatan dengan arteri.

Vertebrata dan Invertebrata


Vertebrata dan Invertebrata : Pengertian, Perbedaan, Klasifikasi

A. VERTEBRATA
Pengertian Vertebrata, Klasifikasi Vertebrata
VERTEBRATA
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata merupakan jenis hewan dari Filum Chordata (dibawah Kingdom Animalia). Karakteristik atau ciri umum dari hewan-hewan vertebrata adalah sebagai berikut:
  • Terdapat tulang pada bagian belakang tubuh, yang berada dari bagian bawah kepala hingga bagian ekor atau tulang ekor.
  • Bagian otak terlindungi oleh tengkorak yang merupakan tulang keras dan kuat.
  • Memiliki bentuk tubuh simetris bilateral (apabila tubuh dibelah kiri dan kanan, akan menunjukkan dua sisi yang simetris/sama).
  • Umumnya memiliki bagian-bagian tubuh yang lumrah, misalnya kepala, leher, dan badan.
  • Memiliki susunan syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
  • Jenis sistem pernapasan menggunakan paru-paru, insang, dan operculum (tutup insang).
  • Alat pencernaan memanjang yang bermula dari mulut hingga anus pada bagian depan tulang belakang.
  • Memiliki dua lapisan kulit yaitu epidermis (lapisan kulit luar) dan endodermis (lapisan kulit dalam).
  • Umumnya memiliki alat reproduksi (perkembangbiakan) yang berpasangan.
Hewan vertebrata terbagi menjadi lima kelas, yaitu Pisces, Aves, Reptil, Amfibi, dan Mamalia. Berikut adalah penjelasannya.

1. Kelas Pisces
Pisces sebagai Vertebrata
PISCES (IKAN)
Pisces sudah biasa dikenal dengan istilah ikan. Hewan ini biasanya bernapas dengan insang dan hidup di perairan. Seluruh ikan yang tidak termasuk Mamalia tergolong ke dalam Pisces. Karakteristik atau ciri umum Pisces adalah:
  • Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang tinggal di air.
  • Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup insang).
  • Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
  • Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.
  • Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.
  • Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.
Kelas Pisces ini terbagi lagi menjadi beberapa ordo. Beberapa ordo dari Kelas Pisces diantaranya:
  • Ordo Apodes
  • Ordo Acthopterygi
  • Ordo Heterostonata
  • Ordo Labysinthici
  • Ordo Masacop Terygii
  • Ordo Ostariophsy
2. Kelas Aves
Aves sebagai Vertebrata
AVES (BURUNG)
Kelas Aves adalah jenis hewan yang memiliki sayap. Hewan-hewan Aves umumnya berupa unggas. Karakteristik atau ciri umum Aves adalah sebagai berikut:
  • Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.
  • Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.
  • Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam tubuh).
  • Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik, strukturnya sudah lebih sempurna.
Hewan-hewan dari Kelas Aves memiliki beberapa ordo. Diantara ordo-ordo dari Aves adalah sebagai berikut:
  • Ordo Colombiforines
  • Ordo Coraciiformes
  • Ordo Grana Cares
  • Ordo Nano Tores
  • Ordo Rapaces
3. Kelas Reptilia
Reptil Sebagai Vertebrata
REPTILIA
Kelas Reptilia merupakan jenis hewan melata. Contoh hewan jenis ini adalah buaya, kadal, dan lain-lain. Karakteristik atau ciri umum dari Reptilia adalah sebagai berikut:
  • Kulit cenderung kering dan bersisik.
  • Bernapas menggunakan paru-paru.
  • Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah dingin.
  • Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungannya.
  • Jenis hewan ovovivipar (bertelur dan melahirkan).
  • Jantung memiliki empat ruang, yaitu dua serambi dan dua dua bilik, namun belum sempurna.
Kelas Reptilia terdiri dari beberapa ordo. Diantara beberapa ordo Reptilia adalah sebagai berikut:
  • Ordo Crocodilian
  • Ordo Chelonia
  • Ordo Cacenia
  • Ordo Aphidia
4. Kelas Amphibia
Amfibi sebagai Vertebrata
AMPHIBIA
Kelas Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup di dua tempat, yaitu di perairan dan juga daratan. Contoh hewan dari Kelas Amphibia yang paling terkenal adalah katak. Karakteristik atau ciri umum dari Kelas Amphibia adalah sebagai berikut:
  • Mampu hidup di perairan, daratan, ataupun di tempat-tempat dengan vegetasi (komunitas tumbuhan) yang lembap.
  • Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu dengan paru-paru dan juga kulit.
  • Jantung terdiri dari tiga ruang, yaitu satu bilik dan dua serambi.
  • Berkembangbiak dengan cara bertelur dan proses fertilisasi (pembuahan) secara eksternal (di luar tubuh).
Kelas Amphibia terdiri dari beberapa ordo. Beberapa ordo dari Kelas Amphibia adalah sebagai berikut:
  • Ordo Bymnophora
  • Ordo Anura
  • Ordo Wodela
5. Kelas Mamalia
Mamalia sebagai Vertebrata
MAMALIA
Kelas Mamalia adalah jenis hewan menyusui. Contoh hewan jenis ini adalah kambing, sapi, kuda, dan lain-lain. Karakteristik atau ciri umum Mamalia adalah sebagai berikut:
  • Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah panas.
  • Memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
  • Otak berkembang dengan baik dibanding hewan pada filum-filum lain.
  • Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal (di dalam tubuh).
  • Termasuk ke dalam jenis hewan menyusui.
  • Melahirkan anaknya (tidak bertelur).
  • Bernapas menggunakan paru-paru.
  • Jantung memiliki empat ruang yang sempurna terdiri dari dua serambi dan dua bilik.
Hewan-hewan dari Kelas Mamalia ini memiliki beberapa ordo. Diantara ordo-ordo dari Mamalia adalah sebagai berikut:
  • Ordo Dactyla
  • Ordo Insectivora
  • Ordo Phalidata
  • Ordo Chiroptera
  • Ordo Prosboscidae
  • Ordo Artidactyea
Kelima kelas tersebut merupakan pembagian kelas-kelas dari hewan vertebrata. Untuk lebih mudah mengingat kelima kelas tersebut, ingat saja:
   “PARAM”
   P : Pisces
   A: Aves
   R: Reptilia
   A: Amphibia
   M: Mamalia
B. INVERTEBRATA
Pengertian Invertebrata dan Klasifikas Invertebrata
INVERTEBRATA
Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Anatomi tubuh hewan invertebrata lebih sederhana daripada hewan vertebrata. Karakteristik atau ciri umum dari hewan invertebrata adalah sebagai berikut:
  • Termasuk ke dalam jenis hewan yang tidak bertulang dan tidak bertulang belakang.
  • Anatomi tubuh sangat sederhana.
  • Beberapa diantara hewan invertebrata berkembang biak dengan cara membelah diri.
  • Sistem pencernaan hewan invertebrata masih sederhana.
Hewan invertebrata terbagi ke dalam beberapa filum. Pembagian filum hewan vertebrata adalah sebagai berikut.
1. Filum Porifera
Porifera sebagai Invertebrata
PORIFERA
Dari susunan katanya, kita bisa mengingat dengan mudah bahwa pori = pori-pori, artinya Porifera merupakan hewan yang memiliki pori-pori. Karakteristik atau ciri umum Porifera adalah sebagai berikut:
  • Memiliki pori-pori.
  • Tinggal di lair laut ataupun air tawar.
  • Mampu berpindah tempat secara bebas.
  • Berbentuk seperti tabung berpori.
  • Bentuknya mirip tumbuhan laut.
Hewan dari Filum Porifera terbagi menjadi tiga ordo. Berikut adalah ordo-ordo dari Porifera:
  • Ordo Corcorea, yaitu Porifera yang terdiri dari zat kapur dan tinggal di laut dangkal.
  • Ordo Hexactinelida, yaitu Porifera yang tubuhnya terdiri dari zat kersik dan tinggal di laut dalam.
  • Ordo Demospangia, yaitu Porifera yang bertubuh sangat lunak.
2. Filum Coelenterata
Coelenterata sebagai Invertebrata
COELENTERATA
Coelenterata merupakan hewan yang berongga. Coelenterata berasal dari kata “coilos” yang berarti rongga. Karakteristik atau ciri umum dari Coelenterata adalah sebagai berikut:
  • Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun memiliki sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan.
  • Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur).
  • Tinggal di air laut atau air tawar.
  • Mulut dikelilingi tentakel.
Hewan dari Filum Coelenterata terbagi menjadi empat ordo. Berikut adalah ordo-ordo dari Coelenterata:
  • Ordo Hydrozoa, berbentuk seperti tabung dengan panjang 5-10 mm dan garis tengah sekitar 2 mm).
  • Ordo Scyphozoa, berbentuk seperti payung yang tidak terlalu cembung, transparan, dan berdiameter 7,5-30 cm.
  • Ordo Anthozoa, berbentuk sepeti tabung dengan panjang 5 atau 7 cm dan ada juga yang berukuran raksasa (1 m).
  • Ordo Ctenophora, merupakan ordo dari Coelenterata yang tidak memiliki knidoblast (sel racun atau sel penyengat).
3. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes sebagai Invertebrata
PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes merupakan jenis cacing pipih. Istilah Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, “plays”, yang berarti pipih dan “helimes”, yang berarti cacing. Cara mudah mengingat arti dari Platyhelminthes adalah dengan mengingat kata “plat” yang bermakna benda yang tipis atau pipih sehingga Platyhelmintes bisa diingat dengan mudah sebagai cacing pipih.
Karakteristik atau ciri umum dari Platyhelminthes adalah sebagai berikut:
  • Termasuk ke dalam jenis hewan yang pipih.
  • Tubuh berbentuk simetris bilateral (memiliki dua sisi simetris).
  • Tubuh luas dan tidak memiliki ruas-ruas.
  • Tidak adanya peredarah darah.
Hewan Platyhelminthes memiliki tiga ordo. Tiga ordo tersebut adalah sebagai berikut:
  • Ordo Turbellaria, yaitu jenis cacing pipih yang memiliki rambut getar.
  • Ordo Trematoda, yaitu jenis cacing pipih yang berupa cacing isap.
  • Ordo Cestroda, yaitu jenis cacing pipih yang sering disebut dengan cacing pita.
4. Filum Mollusca
Molusca sebagai invertebrata
MOLLUSCA
Mollusca merupakan jenis hewan yang bertubuh yang lunak. Karakteristik atau ciri umum dari Mollusca adalah sebagai berikut:
  • Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau mantel yang merupakan sarung pembungkus bagian-bagian yang lunak.
  • Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu hewan yang memiliki sistem reproduksi jantan dan betina serta memproduksi telur dan sperma.
  • Mempunyai sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
Hewan dari Filum Mollusca memiliki lima ordo. Kelima ordo tersebut adalah:
  • Ordo Amphineura, yaitu hewan yang memiliki bentuk tubuh memanjang elips dan berkaki pipih.
  • Ordo Gastropoda, yaitu hewan sejenis siput-siputan atau keong-keongan.
  • Ordo Scaphopoda, yaitu hewan memiliki cangkok berbentuk tubular seperti taring atau gading gajah.
  • Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata), yaitu hewan sejenis kerang dan tiram.
  • Ordo Chepalopoda, yaitu hewan yang kakinya berada di kepala, seperti cumi-cumi.
5. Filum Echinodermata
Pengertian Echinodermata, Echinodermata sebagai Invertebrata
ECHINODERMATA
Echinodermata merupakan jenis hewan dengan kulit berduri. Karakteristik atau ciri umum dari Echinodermata adalah sebagai berikut:
  • Memiliki kulit yang berduri.
  • Kebanyakan hidup di laut.
  • Tidak mempunyai kepala.
  • Sistem pencernaan makanan lengkap.
  • Sistem peredaran darah terbatas.
Filum Echinodermata terdiri dari lima ordo. Kelima ordo tersebut adalah sebagai berikut:
  • Ordo Crinoidea, yaitu golongan lilin laut.
  • Ordo Asteroidea, yaitu golongan bintang laut.
  • Ordo Ophiuroidea, yaitu golongan ular laut (berbentuk bola kecil dengan lima lengan bulat panjang).
  • Ordo Echinoidea, yaitu golongan landak laut.
  • Ordo Holothuroidea, yaitu golongan mentimun laut.
6. Filum Arthropoda
Arthropoda sebagai Invertebrata
FILUM ARTHROPODA
Arthropoda merupakan hewan dengan kaki bersegmen-segmen. Karakteristik atau ciri umum dari Arthropoda adalah sebagai berikut:
  • Berukuran lebih besar diantara filum-filum lainnya.
  • Bentuk kaki beruas-ruas.
  • Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak berwarna.
  • Pada proses pertumbuhannya mengalami metamorphosis atau perubahan bentuk.
Filum Arthropoda memiliki beberapa ordo. Ordo-ordo tersebut adalah sebagai berikut:
  • Ordo Crustacea, yaitu golongan udang-udangan.
  • Ordo Insecta, yaitu jenis serangga-serangga.
  • Ordo Arachnoidiae, yaitu golongan laba-laba.
  • Ordo Mynapoda, yaitu hewan sejenis lipan.
7.  Filum Annelida
Annelida sebagai Invertebrata
ANNELIDA
Annelida adalah cacing yang bersegmen-segmen atau beruas-ruas. Karakteristik atau ciri umum dari Annelida adalah sebagai berikut:
  • Tubuhnya terdiri dari sederetan segmen.
  • Setiap segmen mempunyai organ tubuh dan saling terkoordinasi antara satu segmen dengan segmen lain.
  • Sistem peredaran darah dan sistem saraf telah berkembang dengan baik.
Filum Annelida memiliki tiga kelas. Ketiga kelas tersebut adalah sebagai berikut:
  • Oligochaeta, yaitu jenis yang memiliki sedikit setae (bulu-bulu yang membantu pergerakan).
  • Polychaeta, yaitu jenis yang memiliki banyak setae.
  • Hirudinea, yaitu jenis yang memiliki hirudin (zat yang menghalangi terjadinya pembekuan darah).
8. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes sebagain Invertebrata
NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes disebut juga cacing benang, yang berasal dari kata “nema” yang berarti benang dan “helmins” yang berarti cacing. Karakteristik atau ciri umum dari Nemathelminthes adalah sebagai berikut:
  • Tubuhnya bulat memanjang.
  • Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang disebut pseudosol.
  • Tidak mempunyai segmen tubuh.
  • Terdapat mulut dan anus.
  • Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Filum Nemathelminthes terdiri dari dua kelas. Kedua kelas tersebut adalah sebagai berikut:
  • Nematoda
  • Acantochepala
Nemathelminthes sebenarnya sudah tidak dikelompokkan lagi ke dalam kelompok hewan, namun terkadang masih dipakai untuk kemudahan.
Kedelapan filum tersebut merupakan pembagian filum-filum dari hewan invertebrata. Untuk lebih mudah mengingat filum-filum tersebut, ingat saja:
“P2CNAMAE”
   P : Porifera
   P : Platyhelminthes
   C : Coelenterata
   N : Nemathelminthes
   A : Annelida
   M : Mollusca
   A : Arthropoda
   E : Echinodermata
Sebagian sumber menyebutkan bahwa ada satu filum lagi yang terdapat pada hewan invertebrata, yaitu Protozoa. Namun sebenarnya Protozoa ini merupakan makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu digolongkan ke dalam kingdom Protista, bukan Animalia (hewan).

Related Post

Previous
Next Post »
0 Komentar

EVOLUSI

Pengertian dan Macam - Macam Teori Evolusi

A. PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya gulungan atau lapisan. Dalam bahasa inggris evolution artinya perkembangan bertahap. Pemahaman terhadap evolusi secara singkat yaitu suatu unit yang berubah dalam jangka waktu tertentu. Unit tersebut terdiri dari individu yang mengadakan perkawinan dan yang keturunan merupakan unit yang reproduktif disebut populasi mendel. Cirri-cirinya ialah komposisi genetiknya berubah ubah sepanjang masa yang bisa saja meliputi jutaan tahun. Perubahan komposisi genetic yang mengakibatkan perubahan fenotip disebut Evolusi. Atua dengan kata lain, evolusi adalah perubahan-perubahan dalam frekuensi gen suatu populasi dalam jangka  waktu tertentu.

Perkembangan makhluk hidup dari asal yang sederhana menjadi makhluk hidup yang kompleks dapat diketahui dari penemuan fosil. Fosil merupakan sisa-sisa kehidupan di masa lampau yang telah membatu. Sebagai contoh adalah fosil-fosil kuda yang menunjukkan bahwa kuda mengalami tahapan perubahan-perubahan dalam jangka waktu yang relatif lama dari kuda Hyracotherium yang memiliki ukuran tubuh seperti ukuran tubuh kucing menjadi kuda Equus yang ukuran tubuhnya seperti kuda sekarang.

Menurut Campbell, evolusi merupakan suatu perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau genotip populasi. Karena perubahan yang terjadi dalam satu kumpulan gen disebut evolusi dalam skala kecil, maka disebut mikroevolusi. Evolusi berlaku untuk populasi bukan individu.  Dalam jangka waktu yang lama, perubahan yang terjadi juga semakin jauh. Sehingga populasi yang semula serupa dapat dipisahkan dalam beberapa kelompok yang berbeda. Ada 3 hal yang memungkinkan terjadinya evolusi yaitu kapasitas untuk mereproduksi, kekuatan progresif yang menciptakan variasi-variasi baru dalam pola kehidupan atau mutasi, dan adanya kecenderungan untuk mengawetkan variasi-variasi yang dihasilkan oleh mutasi yaitu hereditas.

Media dari evolusi adalah populasi. Bahan baku dari evolusi adalah variasi yang menurun dan muncul diantara individu-individu dalam populasi tersebut. Mekanisme terjadinya evolusi dapat digambarkan sebagai seleksi alam yang bekerja pada variasi-variasi menurun dari populasi.

2. TEORI EVOLUSI
Dalam bahasan evolusi, cukup banyak pendapat dari ilmuan zaman dahulu yang mencoba membuat sebuah teori tentang evolusi. Teori evolusi sudah berusia 150 tahun, dan juga telah berpengaruh besar pada pandangan hidup yang dianut masyarakat. Teori ini tidak hanya mentah-mentah diterima, tetapi ada pembaruan, penyempurnaan dan modifikasi serta ada yang diterima ada yang tidak. Dan yang paling terkenal dan dikenang dalam sebuah buku khusus ‘the origin of species” yaitu teori Darwin. Berikut kita akan bahas sepintas mengenai teori-teori evolusi ini.

1. Teori Abiogenesis Aristoteles (384-322SM)
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Contoh :
  • ikan dan katak berasal dari lumpur.
  • Cacing berasal dari tanah
  • Belatung berasal dari daging yang membusuk.
Teori Abiogenesis oleh Aristoteles
TEORI ABIOGENESIS ARISTOTELES
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan.

Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Tiga Toples dan Tiga daging
PERCOBAAN FRANCESCO REDI
2. Teori Penciptaan Khusus
Semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan. Kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta.
TEORI EVOLUSI : TEORI PENCIPTAAN KHUSUS
3. Teori Kastastropisme George Cuvier
Keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh bencana alam.
Teori Kastastropisme George Cuvier
TEORI KASTASTROPISME GEORGE CUVIER
4. Teori Evolusi Jean Baptiste Lamarck
Lamarck pada tahun 1890 mencoba menjelaskan evolusi dengan teorinya tentang “diwariskannya sifat-sifat yang diperoleh (acquired)”. Idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “philosophic zoologique”. Ada 4 hal pokok yang dapat diambil dari teori tersebut, yaitu:
  • Lingkungan menyebabkan kebutuhan akan beberapa struktur tertentu pada organisme
  • Organism mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut
  • Sebagi respon terhadap usaha tersebut, struktur organism berubah (organ yang digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan akan menyusut).
  • Perubahan struktur organism ini diwariskan kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang diperoleh akan diwariskan kepada keturunannya.
Contoh klasik pada teori Lamarck adalah pertumbuhan leher jerapah. Teori ini tidak dapat bertahan karena tidak dapat dibuktikan. Kesalahan Lamarck adalah menganggap bahwa variasi yang diperoleh tidak berdasarkan gen akan diwariskan. Padahal sifat-sifat yang diperoleh tidak diwariskan karena sifat tersebut adalah efek yang dihasilkan oleh lingkungan serta pertumbuhan, bukan oleh gen. teori ini dipatahkan oleh pendapat weisman.

Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya, sedangkan Lamarck berpendapat sebaliknya. Weissman membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weissman mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Weissman melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.
5. Teori Evolusi Charles Darwin
Darwin menolak anggapan bahwa hidup adalah hasil dari suatu ciptaan mendadak dan tidak terjadi perubahan selama berada di bumi ini. Darwin berpendapat bahwa perubahan bentuk adalah suatu yang harus terjadi. Makhluk yang hidup pada saat ini adalah keturunan dengan mengalami perubahan bertahap dari nenek moyang yang tidak serupa. Ditekankan bahwa seleksi alam adalah factor yang menentukan arah perubahan tersebut, juga factor penuntun. Gagasan evolusi Darwin diilhami oleh beberapa teori ahli sebelumnya seperti Lamarck. Darwin mengemukakan teorinya dalam buku “On the origin of species by means of natural selection or the preservation of favored races in the struggle for life”, diterbitkan pada tahun 1859. 

Terdapat 4 hal pokok dalam teori Darwin, yaitu:
a. Adanya variasi
Di dalam suatu populasi, individu-individu menunjukkan beberapa variasi. Misalnya, tidak semua biji dari satu jenis tumbuhan mempunyai warna yang persis sama. Beberapa diantaranya lebih muda atau lebih tua daripada warna yang lain.

b. Over produksi
Populasi-populasi cenderung untuk menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang dapat terus hidup (survival), karena terbatasnya sumber-sumber kehidupan.

c. Struggle for existence or survival of the fittest
Keturunan-keturunan yang dilahirkan oleh induknya harus berjuang dalam usaha untuk memperoleh sumber-sumber yang tersedia.

d. Enheritance for variation
Diantara kturunan-keturunan itu, individu yang paling sesuai dengan lingkungannya akan terus hidup.karena seleksi dari individu yang terus hidup tadi diseleksi oleh lingkungannya.

Pada saat tersebut, Darwin belum mampu menjawab pertanyaan tentang asal usul variasi individu. Daalam bukunya pada bab “difficulties of the theory”, Darwin mengemukakan kesulitan-kesulitan tentang teori evolusinya. Kesulitannya adalah catatan fosil dan organ rumit makhluk hidup misalnya mata yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, 6 tahun kemudian, barulah pertanyaan tentang asal usul variasi tersebut dapat dijawab dengan ditemukannya hokum kebakaan mendel.

Salah satu aspek diri Darwin yang terpenting, namun tidak banyak diketahui adalah pandangan rasisnya. Darwin menganggap orang kulit putih eropa lebih “maju” dibandingkan ras-ras lainnya. Dalam bukunya “the descent of man”, Darwin menyatakan “ dimasa mendatang, tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras manusia berabad hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras biadab  di seluruh dunia. pada saat yang sama, kera-kera antropomorfus (menyerupai manusia)… tak diragukan lagi akan musnah. Selanjutnya jarak antara manusia dengan padanan terdekatnya akan lebih lebar, karena jarak ini akan memisahkan manusia dalam keadaan lebih beradab – kita berharap bahkan lebih dari Kaukasian -  dengan kera-kera serendah babun. Tidak seperti sekarang yang hanya memisahkan negro atau penduduk asli Australia (aborigin) dengan gorilla”.

Pendapat Darwin yang tidak masuk akal itu tidak hanya dijadikan teori, tetapi juga diposisikan sebagi dasar ilmiah paling penting bagi rasisme. Hal ini dikenal dengan darwinisme social yang berpendapat bahwa ras-ras manusia berada pada tingkatan berbeda-beda pada tangga evolusi, dan ras eropa yang paling maju diantara semua ras. Sedangkan ras-ras lainnya masih memiliki cirri-ciri kera.

Berbeda dengan penolakannya pada teori Jean Baptiste Lamarck, Weismann menguatkan teori Darwin, gen untuk leher panjang jerapah bersifat dominan, gen untuk leher pendek bersifat resesif. Menurut Weissman perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
6. Teori Evolusi De Vries
Hugo de vries (1848-1935) seorang ahli tumbuhan bangsa belanda, menyatakan “evolusi tidak berlangsung melalui akumulasi variasi kebetulan, tetapi evolusi itu berlangsung karena munculnya suatu seri perubahan dalam plasma sel benih (perubahan genetic) yang disebut mutasi.perubahan-perubahan tidak setara dengan variasi individual. Sejak tahun 1875, ahli botani mempelajari proses-proses dalam plasma benih dan hubungannya dengan reproduksi. Dari hasil penelitian, diperoleh asal-usul variasi-variasi yang diwariskan dan semua proses genetic sangat penting dalam proses evolusi.
7. Runtuhnya Teori Evolusi (Pendapat Harun Yahya)
Teori Darwin dianggap sebagai teori evolusi yang “paling diakui” saat ini. Teori Darwin menyatakan bahwa kehidupan telah mengalami perubahan atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yaitu “seleksi alam” dan “mutasi”. Tetapi, jika teori diteliti secara mendalam ternyata mekanisme evolusi semacam ini tidak pernah ada, karena tidak ada sangkut pautnya antara kehidupan di bumi ini dengan seleksi alam maupun mutasi.

Sejak pertama sekali teori Darwin tersorot, tidak pernah ada bukti lainnya atau bukti tambahan dikemukakan yang menunjukkan bahwa seleksi alam telah menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Seorang senior ahli dalam bidang paleontologi Colin Patterson yang juga seorang evolusionis terkemuka, menegaskan bahwa seleksi alam tidak pernah ditemukan memiliki kekuatan yang menyebabkan sesuatu berevolusi. “Tidak seorang pun pernah menghasilkan suatu spesies melalui mekanisme seleksi alam, bahkan sekadar untuk mendekatinya” pernyataan inilah yang menuai perdebatan antara para ahli.

Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan punah. Coba pahami contoh ini, dalam sekelompok bison yang hidup dalam ancaman pemangsa, secara alamiah bison yang mampu berlari lebih kencang akan bertahan hidup. Hal ini benar tetapi jika dikaitkan dengan seleksi alam maka dapat ditelaah hingga kapan pun proses ini berlangsung, tidak akan membuat bison berubah menjadi spesies lainnya.

Kita akan melihat bahwa contoh-contoh seleksi alam yang dikemukakan evolusionis hanyalah usaha untuk mengelabui. Dalam buku The Origin of Species, Darwin menyatakan bahwa paus berevolusi dari beruang yang berusaha berenang. Darwin telah membuat kesalahan besar dan fatal menganggap bahwa kemungkinan variasi dalam spesies tidak terbatas. Ilmu pengetahuan abad ke-20 telah menunjukkan bahwa teori evolusi ini hanya khayalan.

Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup. Ahli biologi evolusionis Amerika Michael Walker, membuat pengakuan mengejutkan. “Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyak ilmuwan dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta”. Dapat kita simpulakn juga dari beberapa contoh berikut bahwa teori evolusi Darwin adalah sepenuhnya khayalan.
Kesalahan Teori Evolusi
KETIDAKSESUAIAN TEORI EVOLUSI
Fosil udang karang 146 juta tahun lalu bentuknya sama dengan yang sekarang kita jumpai.
Kesalahan Teori Evolusi
KESALAHAN TEORI EVOLUSI
Fosil bintang laut 420 juta tahun lalu sama dengan bintang laut yang kita jumpai sekarang.
Tidak cukup sampai disitu saja, juga terjadi rekayasa evolusi oleh manusia. Berikut kita bahas satu persatu ;
Manusia purba Neanderthal, semua penemuan menunjukkan bahwa Neanderthal tidak memiliki perbedaan dengan normal dan tegap zaman sekarang. Erik Trinkaus seorang antropolog New Mexico University mengatakan “Pembandingan secara rinci sisa-sisa rangka Neanderthal dengan rangka manusia modern menunjukkan kemampuan  yang sama dalam gerak, manipulasi, kecerdasan atau berbahasa dengan manusia modern”. Para evolusionis mengerahkan segala daya upaya untuk menampilkan gambar khayalan, seperti ini banyak dijumpai pada buku pelajaran.
Kesalahan Teori Evolusi
BUKTI KESALAHAN TEORI EVOLUSI
Tengkorak Manusia Piltdown, dikemukakan kepada dunia selama lebih dari 40 tahun sebagai bukti terpenting terjadinya “evolusi manusia”. Tetapi, tengkorak ini ternyata hanyalah sebuah kebohongan ilmiah terbesar dalam sejarah dan terbongkar melalui uji fluorin.
Jika lapisan-lapisan bumi diteliti secara lebih lanjut, akan terungkap bahwa kehidupan di bumi muncul secara tiba-tiba. Banyak spesies makhluk hidup yang berbeda muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap pada zaman Kambrium. Penemuan ini adalah bukti meyakinkan adanya penciptaan. Seorang pakar zoologi Oxford, Richard Dawkins salah satu pendukung terkemuka teori evolusi di dunia, membuat pengakuan sebagai berikut “Mereka (spesies di Zaman Kambrium) seolah-olah ditempatkan begitu saja disana, tanpa melalui sejarah evolusi.” Yang artinya para evolusionis pun sudah mulai mengambil langkah mundur untuk teori evolusi.
Jadi, masihkah anda percaya dengan teori evolusi?